(Senin,
23 Juli 2012 pukul 07.30 - 10.00 WIB)
MENGENAL
FILSAFAT LEBIH DEKAT
Filsafat berasal dari zaman Yunani. Berawal
dari mitos, yaitu sesuatu yang tidak memerlukan perubahan.
Pemikiran
para filsuf pada zaman Yunani :
1. Filsafat Alam
Filsafat
alam merupakan bentuk lahirnya sebuah pemikiran filsuf Yunani Kuno dalam
memahami sesuatu dengan akalnya yaitu ingin mengetahui bumi terbuat dari apa?
Filsuf-filsuf Yunani yang terbesar adalah Sokrates, Plato dan
Aristoteles. Sokrates adalah guru Plato sedangkan Aristoteles adalah murid
Plato.
Pendapat para
filisuf Yunani :
a. Sokrates
(menggali kebenaran dengan metode dialektika)
b. Plato (Kebenaran
adalah apa yang ada dalam pikiran) => aliran filsafat ideal
c. Aristoteles
(membantah gurunya dengan berpendapat : kebenaran tidak berada dalam pikiran
tetapi berada di luar pikiran) => aliran filsafat empiris
2. Filsafat Hati/Manusia
Filsafat
yang berkaitan dengan hati dan diri sendiri. Meliputi etik dan estetika.
Tokoh
pada masa ini adalah Herakleitos dan Parmenides.
Terdapat
tesis (pemikiran diri ) dan anti tesis (pemikiran orang lain) antara Herakleitos
dan Parmenides.
3. Filsafat Idealis
Obyeknya
berada di dalam pemikiran kita. Sedangkan filsafat realis, obyeknya berada di
luar pemikiran kita.
Aristoteles
sebagai tokoh pencipta logika yang bersifat tegas dan benar serta menyelidiki
dibalik segala sesuatu, yang bersifat metafisik.
Beberapa aliran kepercayaan yang
berkembang :
a. Monoism => percaya pada satu hal
b. Dualism => percaya pada dua hal
c. Pluralism => percaya pada banyak hal
Plato,
memiliki pemikiran yang selaras dengan Parmenides, yaitu obyek berada di dalam
pikiran. Hal ini dibantah oleh Aristoteles yang mempunyai pemikiran bahwa
pengetahuan ada di luar pikiran, di dalam dunia-dunia yang berubah itulah yang
berupa pengalaman (melihat, menulis, menjelajahi alam, ...)
4. Filsafat pada abad pertama pada masa
lahirnya Yesus Kristus, yang memunculkan dua aliran agama baru, yaitu Nasrani
dan Katholik. Berkembangnya gereja yang didominasi pemikiran manusia yang
terlalu berlebihan yaitu bahwa barang siapa yang menentang gereja dan mempunyai
pemikiran berbeda dengan gereja akan dihukum (sampai dihukum mati). Muncul pemikiran
Revolusi Copernicus yang menyatakan bahwa bukanlah bumi yang menjadi pusat alam
semesta seperti yang di klaim oleh gereja, melainkan mataharilah yang menjadi
pusat. Pemikiran ini bertentangan dengan gereja. Tokoh filsafat yang berhasil
di bunuh adalah Galileo dan Bruno.
5. Filsafat abad 16 – 17 disebut
filsafat modern (kebangkitannya pemikiran manusia). Diawali munculnya dua
aliran besar, yaitu Filsafat ideal oleh Plato, dan filsafat empiris oleh
Aristoteles. Aliran filsafat ideal plato menghasilkan tokoh Rene Descartes dan aliran
filsafat empiris Aristoteles menghasilkan tokoh Devidium Empirsm.
Devidium
Empirsm meragukan dalil sebab akibat.
Rene Descartes memunculkan aliran
filsafat skeptizism (meragukan), yang mempunyai pemikiran sebagai berikut:
a. Segala sesuatu tidak bisa dipercaya
b. Semua meragukan termasuk Tuhan
c. Menemukan satu kepastian yaitu aku
yang sedang mencari kepastian
Dengan filsafat skeptizism akan
menemukan tuhannya.
Muncul istilah Kogito er gosum yang
artinya aku ada karena aku meragukan, aku ada karena aku mempertanyakan, aku
ada karena aku memikirkannya, aku ada karena aku berpikir.
Tokoh
pendamai yang menyatukan dua aliran besar adalah Immanuel Kant mendefinisikan
Rene Descartes mempunyai kelemahan yaitu mengabaikan pengalaman dan Devidium
Empirsm sebagai pemikir yang mengabaikan rasio, hanya mengandalkan pengalaman. Immanuel Kant mempunyai pemikiran bahwa
sebenar-benar ilmu adalah sintetik/sifat benda konkrit dan apriori/sifat logika
manusia.
6. Setelah filsafat modern kembali
muncul keragu-raguan yang pasti terhadap filsafat, pada abad 19 muncul tokoh August
de Comte yang mempunyai pemikiran bahwa filsafat sebagai omong kosong dan
munculnya paradigma Logiko Hipotetiko.
7. Filsafat bahasa/filsafat analitik.
Pada zaman Yunani Kuno Zeno yang mempunyai pemikiran bahwa untuk sampai pada
tujuan diperlukan waktu t dan untuk menempuh waktu t diperlukan waktu 1/2 t, untuk
menempuh waktu 1/2t diperlukan waktu 1/4 t dan seterusnya pada akhirnya tidak
akan pernah mencapai tujuan (paradok zeno).
Prinsip-prinsip
Immanuel Kant yaitu prinsip identitas dan kontradiksi. Predikat yang masuk pada
subyek dinamakan identitas. Sedangkan predikat yang tidak bisa masuk dalam
subyek, merupakan sebuah kontradiksi dan predikat tidak akan pernah sama dengan
subyeknya.
8. Reduksi adalah muncul pemikiran
fenomenologi husser tokoh filsafatnya adalah Husser. Pemikiran fenomenologi yang mempunyai prinsip
idealisme (mengganggap sempurna sifat yang ada) dan prinsip abstraksi (sebagian
dari sifat pemikiran).
9. Dari
pemikiran akan muncul ide/ilmu/aliran (spiritualism, objektifism, subjektifism,
relatifism, materialism dan sebagainya).
Awal dan akhir dalam filsafat adalah
awal sebagai ketetapan dan akhir sebagai takdir.
Pikiran kita dengan pikiran orang
lain bersifat isomorphism.
Dalam ranah membangun pemikiran Immanuel
Kant meluncurkan istilah arkitek (membangun), teleologi (memikirkan masa depan).
Hermeneutik merupakan salah
satu metode berfilsafat, berfilsafat ini metode untuk hidup, membangun dan
membangun, menterjemahkan dan diterjemahkan.
Hidup
itu adalah jarak antara yang fatal dan yang fital.
Awal
merupakan ketetapan dan akhir adalah takdir.
Pertanyaan
ku :
1. Apakah
kaum fatal dan kaum fital itu dapat diselaraskan dalam kehidupan? Bagaimana
kita bisa menjalani hidup secara fatal dan fital?
2. Awal
merupakan ketetapan dan akhir adalah takdir? Bukankah ketetapan itu takdir dan
takdir itu ketetapan?