Jumat, 27 Juli 2012

Refleksi Pertemuan Ke-2 Filsafat Ilmu

(Senin, 23 Juli 2012 pukul 07.30 - 10.00 WIB)


MENGENAL FILSAFAT LEBIH DEKAT


Filsafat berasal dari zaman Yunani. Berawal dari mitos, yaitu sesuatu yang tidak memerlukan perubahan.
Pemikiran para filsuf pada zaman Yunani :
1.      Filsafat Alam
Filsafat alam merupakan bentuk lahirnya sebuah pemikiran filsuf Yunani Kuno dalam memahami sesuatu dengan akalnya yaitu  ingin mengetahui bumi terbuat dari apa?
Filsuf-filsuf  Yunani yang terbesar adalah Sokrates, Plato dan Aristoteles. Sokrates adalah guru Plato sedangkan Aristoteles adalah murid Plato.
Pendapat para filisuf Yunani :
a.   Sokrates (menggali kebenaran dengan metode dialektika)
b.   Plato (Kebenaran adalah apa yang ada dalam pikiran) => aliran filsafat ideal
c.   Aristoteles (membantah gurunya dengan berpendapat : kebenaran tidak berada dalam pikiran tetapi berada di luar pikiran) => aliran filsafat empiris     
2.      Filsafat Hati/Manusia
Filsafat yang berkaitan dengan hati dan diri sendiri. Meliputi etik dan estetika.
Tokoh pada masa ini adalah Herakleitos dan Parmenides.
Terdapat tesis (pemikiran diri ) dan anti tesis (pemikiran orang lain) antara Herakleitos dan Parmenides.
3.      Filsafat Idealis
Obyeknya berada di dalam pemikiran kita. Sedangkan filsafat realis, obyeknya berada di luar pemikiran kita.
Aristoteles sebagai tokoh pencipta logika yang bersifat tegas dan benar serta menyelidiki dibalik segala sesuatu, yang bersifat metafisik.
Beberapa aliran kepercayaan yang berkembang :
a.     Monoism => percaya pada satu hal
b.     Dualism => percaya pada dua hal
c.     Pluralism => percaya pada banyak hal 
Plato, memiliki pemikiran yang selaras dengan Parmenides, yaitu obyek berada di dalam pikiran. Hal ini dibantah oleh Aristoteles yang mempunyai pemikiran bahwa pengetahuan ada di luar pikiran, di dalam dunia-dunia yang berubah itulah yang berupa pengalaman (melihat, menulis, menjelajahi alam, ...)
4.   Filsafat pada abad pertama pada masa lahirnya Yesus Kristus, yang memunculkan dua aliran agama baru, yaitu Nasrani dan Katholik. Berkembangnya gereja yang didominasi pemikiran manusia yang terlalu berlebihan yaitu bahwa barang siapa yang menentang gereja dan mempunyai pemikiran berbeda dengan gereja akan dihukum (sampai dihukum mati). Muncul pemikiran Revolusi Copernicus yang menyatakan bahwa bukanlah bumi yang menjadi pusat alam semesta seperti yang di klaim oleh gereja, melainkan mataharilah yang menjadi pusat. Pemikiran ini bertentangan dengan gereja. Tokoh filsafat yang berhasil di bunuh adalah Galileo dan Bruno.
5.   Filsafat abad 16 – 17 disebut filsafat modern (kebangkitannya pemikiran manusia). Diawali munculnya dua aliran besar, yaitu Filsafat ideal oleh Plato, dan filsafat empiris oleh Aristoteles. Aliran filsafat ideal plato menghasilkan tokoh Rene Descartes dan aliran filsafat empiris Aristoteles menghasilkan tokoh Devidium Empirsm.
Devidium Empirsm meragukan dalil sebab akibat.
Rene Descartes memunculkan aliran filsafat skeptizism (meragukan), yang mempunyai pemikiran sebagai berikut:
a.       Segala sesuatu tidak bisa dipercaya
b.      Semua meragukan termasuk Tuhan
c.       Menemukan satu kepastian yaitu aku yang sedang mencari kepastian
Dengan filsafat skeptizism akan menemukan tuhannya.
Muncul istilah Kogito er gosum yang artinya aku ada karena aku meragukan, aku ada karena aku mempertanyakan, aku ada karena aku memikirkannya, aku ada karena aku berpikir.
Tokoh pendamai yang menyatukan dua aliran besar adalah Immanuel Kant mendefinisikan Rene Descartes mempunyai kelemahan yaitu mengabaikan pengalaman dan Devidium Empirsm sebagai pemikir yang mengabaikan rasio, hanya mengandalkan pengalaman. Immanuel Kant mempunyai pemikiran bahwa sebenar-benar ilmu adalah sintetik/sifat benda konkrit dan apriori/sifat logika manusia.
6.     Setelah filsafat modern kembali muncul keragu-raguan yang pasti terhadap filsafat, pada abad 19 muncul tokoh August de Comte yang mempunyai pemikiran bahwa filsafat sebagai omong kosong dan munculnya paradigma Logiko Hipotetiko.
7.  Filsafat bahasa/filsafat analitik. Pada zaman Yunani Kuno Zeno yang mempunyai pemikiran bahwa untuk sampai pada tujuan diperlukan waktu t dan untuk menempuh waktu t diperlukan waktu 1/2 t, untuk menempuh waktu 1/2t diperlukan waktu 1/4 t dan seterusnya pada akhirnya tidak akan pernah mencapai tujuan (paradok zeno).
Prinsip-prinsip Immanuel Kant yaitu prinsip identitas dan kontradiksi. Predikat yang masuk pada subyek dinamakan identitas. Sedangkan predikat yang tidak bisa masuk dalam subyek, merupakan sebuah kontradiksi dan predikat tidak akan pernah sama dengan subyeknya.
8.  Reduksi adalah muncul pemikiran fenomenologi husser tokoh filsafatnya adalah Husser.  Pemikiran fenomenologi yang mempunyai prinsip idealisme (mengganggap sempurna sifat yang ada) dan prinsip abstraksi (sebagian dari sifat pemikiran).
9.    Dari pemikiran akan muncul ide/ilmu/aliran (spiritualism, objektifism, subjektifism, relatifism, materialism dan sebagainya).
Awal dan akhir dalam filsafat adalah awal sebagai ketetapan dan akhir sebagai takdir.
Pikiran kita dengan pikiran orang lain bersifat isomorphism.
Dalam ranah membangun pemikiran Immanuel Kant meluncurkan istilah arkitek (membangun), teleologi (memikirkan masa depan).
Hermeneutik merupakan salah satu metode berfilsafat, berfilsafat ini metode untuk hidup, membangun dan membangun, menterjemahkan dan diterjemahkan.
Hidup itu adalah jarak antara yang fatal dan yang fital.
Awal merupakan ketetapan dan akhir adalah takdir.

Pertanyaan ku :
1.  Apakah kaum fatal dan kaum fital itu dapat diselaraskan dalam kehidupan? Bagaimana kita bisa menjalani hidup secara fatal dan fital?
2.    Awal merupakan ketetapan dan akhir adalah takdir? Bukankah ketetapan itu takdir dan takdir itu ketetapan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar